Senin, 10 Januari 2011

Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada daerah / rongga sinus-sinus kita di wajah.

Penyebab sinusitis ada beberapa :

  1. Infeksi / peradangan, baik di daerah rongga hidung maupun tenggorokkan (peradangan amandel – tonsil dan adenoid)
  2. Adanya sumbatan di daerah rongga hidung, seperti :
    • polip
    • tumor
    • benda asing
    • pembesaran tulang konka hidung (istilah medis: konka inferior dan media)
    • tulang hidung bengkok (pada tulang tengah pemisah antara lubang hidung kiri dan kanan – istilah medis : septum deviasi)
  3. Adanya alergi pada hidung, sehingga menyebabkan sumbatan.
  4. Pengaruh lingkungan, seperti udara dingin, udara panas, asap polusi, bau-bauan.
  5. Pada perenang, air sering masuk ke rongga hidung.
  6. Trauma (fisik maupun tekanan / barotrauma), menyebabkan perdarahan pada sinus.
  7. Infeksi pada gigi geraham (1,2,3) atas kiri dan kanan, infeksi yang berat dan lama dapat menembus sampai rongga sinus maksilaris (pipi)
sumber: http://d132a.wordpress.com/2008/08/23/penyebab-sinusitis/

Pembentukan Atmosfer

Sebelum terjadinya pembentukan atmosfer di muka bumi, tentu saja diawali dengan pembentukan bumi. Proses pembentukan bumi ini menghasilkan gas sisa yang sebagian besar berupa nitrogen, karbon dioksida, dan hidrogen sulfida. Gas sisa atau gas purba ini bercampur dengan debu-debu di sekelilingnya. Debu-debu kemudian menghilang seiring dengan berjalannya waktu.

Bumi yang permukaannya masih berupa lava yang sangat panas, mengalami pergolakan di dalam intinya. Aktivitas tersebut sewaktu-waktu akan menghasilkan semburan lava dari dalam perut bumi bersamaan dengan uap air yang dihasilkan oleh lava tersebut. Uap air akan berkumpul dan membentuk lapisan udara yang sangat tipis, sedangkan lava yang menyembur menjadi keras dan akhirnya membentuk gunung.

Gunung-gunung berapi terus beraktivitas dan menghasilkan uap yang banyak pula. Uap tersebut kemudian kembali berkumpul dalam jumlah yang cukup besar dan membentuk lapisan udara yang cukup tebal. Gas yang terkandung dalam lapisan udara ini didominasi oleh karbon dioksida, membuat tinggi suhu di bumi. Di masa ini, mucul makhluk hidup bersel satu yang bersifat anaerob (tidak memerlukan oksigen untuk aktivitas hidupnya).

Hewan bersel satu berkembang biak dan menghasilkan gas metana dari aktivitasnya. Produksi metana mencapai jumlah maksimum hingga mengubah komposisi atmosfer menjadi nitrogen, karbondioksida, dan metana. Muncul alga biru yang dapat menghasilkan oksigen dalam jumlah besar, komposisi atmosfer pun berubah lagi. Kehidupan alga dengan cara berfotosintesis terus meningkat, sehingga dapat menyeimbangkan komposisi atmosfer di bumi. Karbon dioksida dan metana pun berkurang, begitu pula dengan populasi hewan bersel satu. Alga hidup di rawa-rawa yang terbentuk secara alami. Rawa-rawa tersebut berbau busuk, berbuih, dan berwarna cokelat kehijauan. Dari sini, produksi oksigen meningkat drastis, keadaan ini disebut the Cambrian Explosion. Keadaan ini mengawali kehidupan hewan bersel banyak.

sumber: http://sakagami.multiply.com/journal/item/25

Politik dengan kekuasaan

Secara prinsip, politik merupakan upaya untuk ikut berperan serta dalam mengurus dan mengendalikan urusan masyarakat. Karena menyangkut kepentingan rakyat banyak dan kepemimpinan atas masyarakat luas, maka politik amat sangat dekat dengan kekuasaan. Inilah mungkin yang membuat banyak orang memutuskan terjun ke kancah politik. Karena dengan terjun ke politik, orang akan semakin dekat dengan kekuasaan. Bisa jadi inilah yang dipahami oleh kebanyakan orang.